ABSTRAK
Ulyan Nasri, Pemikiran Tuan Guru
Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Tentang Pendidikan Islam Perempuan
Dan Implementasinya di Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah di Lombok,
Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Kegelisahan akademik penulis
sehingga menarik untuk diteliti yaitu Pertama, berangkat dari refleksi
historis tentang Madrasah NBDI yang didirikan pada tahun 1943. Di mana pada
tahun 1942-1945 merupakan tahun berkuasanya imperialisme Jepang. Di masa
kolonialisme Jepang, lembaga pendidikan Islam (madrasah) mendapat ancaman
ditutup. Kedua, faktor budaya patriarkhi yang beranggapan bahwa
perempuan diasumsikan berada hanya didomain domestik an sich dan
perempuan tidak diberikan kebebasan untuk keluar dan sekolah karena diklaim
melanggar adat, serta perempuan lebih dominan mendapat diskriminasi (violence),
marginalisasi, subordinasi, double burden dan streotipe Ketiga,
lembaga pendidikan Islam formal belum ada.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
data deskriptif kualitatif dan penelitian ini adalah kajian historis, sumber
data primer, yaitu karyanya dalam Wasiat Renungan Masa I dan II. Sedangkan
sumber data sekunder, yaitu buku-buku yang telah mengkaji pemikiran Zainuddin
dan buku-buku yang berkaitan. Teknik penggalian data menggunakan metode
wawancara tidak struktur (tidak tertulis), observasi, dan dokumentasi. Kemudian
pendekatannya menggunakan
pendekatan sosio-historis.
Teori yang digunakan untuk menyoroti pemikiran
Zainuddin adalah teori pendidikan, pendidikan Islam, Islam dan pendidikan
perempuan, dan pendidikan berwawasan gender. Teori tentang keseteraan,
demokrasi, keadilan, dan kebebasan dalam memperoleh pendidikan merupakan klasifikasi
teori yang ditawarkan oleh Muhammad Athiyah al-Abrasyi merupakan teori yang
digunakan untuk menganalsis pemikiran Zainuddin. Sedangkan teori tentang
pendidikan berwawasan gender yang ditawarkan Mansour Fakih tentang keadilan
bagi kedua jenis dalam memperoleh pendidikan merupakan teori yang digunakan
untuk mencari relevansi pemikiran Zainuddin.
Hasil penelitian dalam tesis ini secara eksplisit pemikirannya tentang
perempuan dapat dibagi menjadi dua paradigma yaitu, pandangan teologis dan
sosiologis. Pertama, pandangan teologisnya, berangkat dari salah satu
hadis yang mewajibkan laki-laki dan perempaun untuk menuntut ilmu. Kedua,
pandangan sosiologisnya sehingga Zanuddin melakukan emansipasi perempuan untuk
mendapatkan pendidikan dilatarbelakangi dengan kondisi perempuan yang
terbelakang dari aspek pendidikan, karena faktor budaya patriarki.
Implementasi pemikiran Zainuddin
teraktualisasi melalui dua lembaga pendidikan Islam yaitu madarasah NWDI untuk
kaum laki-laki dan madrasah NBDI untuk kaum perempuan, dua lembaga ini
merupakan bukti historis yang memliliki nilai keadilan gender dalam pendidikan,
maka apabila direlevansikan pemikiran Zainuddin dengan konsep pendidikan
berwawasan gender jelas memiliki keterkaitan, karena istilah gender lahir
berdasarkan faktor ketidakadilan bagi salah satu jenis kelamin. Keadilan bagi
kedua jenis dalam aspek pendidikan dapat dilihat dari dua lembaga pendidikan
Islam yang didirikannya.
Kata Kunci:
Pemikiran TGKH. M. Zainuddin AM, Pendidikan Berwawasan Gender
semoga penelitian bisa menjadi salah satu tambahan refrensi bagi kader NW di Jogja pada khususnya, dan kader NW pada umumnya.
ReplyDelete